Wisata Sejarah ke Monumen Palagan Lengkong

Kali ini pelesiran.id akan mencoba mereview salah satu Monumen Cagar Budaya penting di kawasan Tangerang Selatan bernama Monumen Palagan Lengkong.

Beralamat lengkap di Jl. Bukit Golf Utara No.2, Lengkong Wetan, Kec. Serpong, Kota Tangerang Selatan, Banten 15310.

Patokannya adalah perempatan BSD Plaza kita jalan ke arah Boulevard Utara.

Tidak jauh dari perempatan kita akan menemukan Tugu bertuliskan Taman Daan Mogot.

Didalamnya terdapat Monumen Akmil atau Monumen Lengkong yang memiliki kaitan erat dengan Mayor Elias Daniel Mogot atau Daan Mogot.

Sejarah dan Kilas Balik

Rumah Lengkong yang sekarang menjadi salah satu icon sejarah ini, dulunya merupakan bagian dari hutan Lengkong.

Setahun setelah kemerdekaan RI, di wilayah Tangerang masih terdapat sebuah markas besar Jepang, lengkap dengan persediaan persenjataannya.

Markas Jepang ini dipimpin oleh Kapten Abe. Pada 25 Januari 1946, Pasukan TRI (Tentara Rakyat Indonesia) beserta serdadu India yang berseragam tentara Inggris mengemban misi penting.

Mereka menuju Lengkong untuk melucuti persediaan senjata di markas Jepang.

Dipimpin oleh Mayor Daan Mogot, TRI berhasil bertemu dan lanjut melakukan perundingan dengan Kapten Abe.

Hasilnya pihak Jepang menyetujui untuk menyerahkan senjatanya, namun di tengah perundingan tiba-tiba terdengar suara letusan senjata api.

Tentara Jepang yang panik mengira adanya serangan dari pihak TRI, serentak mereka menembaki seluruh pasukan TRI Resimen 4 dengan membabibuta.

Peristiwa itu berakhir dengan gugurnya Mayor Elias Daniel Mogot atau lebih dikenal dengan nama Daan Mogot.

Berikut juga 36 tentara lain termasuk dua di antaranya adalah putra pendiri Bank BNI, serta paman dari Prabowo Subianto.

Sedangkan mereka yang selamat dan korban luka-luka ditahan oleh pihak Jepang.

Untuk mengabadikan peristiwa pertempuran tersebutlah, Pemda Kabupaten Tangerang membangun Monumen AkMil Tangerang pada 26 Januari 1967.

Palagan Lengkong Kini

Monumen bersejarah ini sekarang tak ubahnya bagaikan bangunan dan monumen yang tercampakkan.

Minimnya info dan promosi menjadi sebab cagar budaya ini jarang diketahui dan dikunjungi bahkan oleh warga Tangsel sendiri.

Padahal ditempat ini kita dapat sekalian berolahraga loh, seperti jogging, jalan santai ataupun gowes sambil mengingat kembali sejarah para pahlawan.

Jika sebelumnya kita familiar dengan nama jalan Daan Mogot di perbatasan Jakbar dan Tangerang, maka di monumen inilah Sang Mayor gugur dan mencatat sejarah penting bagi Negara Republik Indonesia.

Semoga kedepannya pelesiran.id berharap akan lebih banyak lagi yang mengunjungi monumen ini, yuk berwisata sejarah!